ambarnews.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di bulan Ramadan tetap berjalan, memastikan anak-anak tetap mendapatkan asupan gizi yang cukup selama bulan suci. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memastikan kelancaran program ini, dengan penyesuaian menu berdasarkan ketersediaan bahan baku di masing-masing daerah.
Penyesuaian Menu. Menu MBG disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku lokal. Prioritas diberikan pada makanan tahan lama, seperti sayur-sayuran yang tahan hingga 12 jam. Hal ini juga bertujuan untuk membantu peternak ayam dan telur dalam mengelola kelebihan produksi mereka.
Distribusi dan Pengelolaan. SPPG atau Dapur MBG akan membagikan makanan setelah pulang sekolah, memungkinkan anak-anak mengonsumsi makanan bergizi saat berbuka puasa. Kantong makanan akan ditukar setiap hari untuk mengurangi sampah.
Prioritas Ayam dan Telur. Ke depannya, BGN akan lebih mengutamakan ayam dan telur sebagai menu utama MBG. Kedua bahan makanan ini dipilih karena baik untuk gizi anak dan juga karena keterjangkauannya yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan bahan makanan lain.
Perencanaan dan Antisipasi. BGN telah memperkirakan kebutuhan telur untuk program ini hingga November 2025. Dengan target 82,9 juta anak penerima manfaat dan asumsi satu telur per anak per hari, dibutuhkan koordinasi yang baik dengan rantai pasokan untuk memastikan ketersediaan bahan baku yang cukup.
Tantangan dan Solusi. Dadan Hindayana menekankan pentingnya sinkronisasi antara kebutuhan yang terus meningkat dengan ketersediaan bahan baku. Meskipun saat ini mungkin ada kelebihan pasokan ayam dan telur, antisipasi kekurangan di masa mendatang perlu dilakukan untuk menjaga kelancaran program.