ambar-abd kadir
IMG-20250227-WA0119
ambar-andi musrady
previous arrow
next arrow

Oplus_0
Oplus_0
ambar-MKKS
ambar-sakmawati
ambar-agus salim
ambar-darwis
ambar-nurhafsah
ambar-eka sakti
ambar-eka sakti
previous arrow
next arrow
Berita

Alarm Dini Menopause: Wanita 30-an, Waspadalah

×

Alarm Dini Menopause: Wanita 30-an, Waspadalah

Sebarkan artikel ini

ambarnews.com – Sebuah studi terbaru mengungkap fakta mengejutkan: lebih dari separuh wanita di usia 30-an mengalami gejala perimenopause, atau menopause dini. Temuan ini menyoroti pentingnya kesadaran akan gejala-gejala ini, yang seringkali muncul lebih awal dari perkiraan.

Dr. Jennifer Payne dari University of Virginia Health System, menekankan bahwa gejala fisik dan emosional perimenopause seringkali kurang diperhatikan dan bahkan diabaikan oleh tenaga medis. Penelitian ini menyoroti perubahan hormonal sebagai faktor utama.

Para ahli dari University of Virginia Health System menemukan bahwa wanita yang lebih muda cenderung mengalami masalah kesehatan mental yang terkait dengan menopause. Angka ini mencapai 64,3% pada wanita berusia 36 hingga 40 tahun, jauh di bawah usia rata-rata perimenopause.

Sementara itu, gejala fisik seperti hot flashes dan kekeringan vagina lebih umum terjadi pada wanita berusia 51 tahun ke atas. Data ini berbeda dengan data di Inggris yang menunjukkan bahwa tahap awal menopause biasanya dimulai pada usia 47 tahun.

Dalam penelitian ini, hampir 4.500 wanita diminta untuk menilai pengalaman mereka terhadap gejala menopause menggunakan skala nol hingga empat. Angka nol menunjukkan tidak ada gejala, sementara angka empat menunjukkan gejala yang parah.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Women’s Health menunjukkan bahwa gejala psikologis seperti kecemasan, depresi, dan mudah tersinggung lebih umum terjadi pada wanita muda. Kondisi ini ditandai dengan berhentinya menstruasi dan penurunan produksi estrogen oleh ovarium, yang dapat menyebabkan kesulitan hamil pada wanita berusia 30-an.

Menopause menandai berakhirnya masa subur wanita. Gejala-gejala ini dapat muncul bertahun-tahun sebelum gejala fisik seperti hot flashes dan kekeringan vagina muncul.

Analisis hasil menunjukkan bahwa 55,4% wanita berusia 30 hingga 35 tahun (dari 1.127 peserta) mendapat skor yang cukup tinggi dalam tes gejala menopause. Tingkat keparahan gejala mencapai puncaknya pada wanita berusia 41-45 tahun, sebelum mulai berkurang pada usia 56 tahun ke atas.

Meskipun demikian, studi ini memiliki beberapa keterbatasan. Data dikumpulkan melalui survei, sehingga tidak ada cara untuk memverifikasi laporan wanita. Selain itu, ukuran sampel yang kecil dan kemungkinan adanya masalah medis lain yang tidak terkait dapat mempengaruhi hasil.

Kesimpulan: Penelitian ini menyoroti pentingnya kesadaran akan gejala perimenopause pada wanita usia 30-an. Gejala psikologis seperti kecemasan dan depresi perlu mendapatkan perhatian yang lebih besar, dan tenaga medis perlu lebih waspada terhadap kemungkinan menopause dini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *