Luwu Raya

Sederhana HUT ke 48 Paroki Siti Maryam Saluampak

×

Sederhana HUT ke 48 Paroki Siti Maryam Saluampak

Sebarkan artikel ini

Luwu Raya, ambarnews.com – Sederhana dan bersahaja, itulah rangkaian kata yang tepat untuk menggambarkan peringatan HUT ke 48 Gereja Katolik Paroki Siti Maryam Saluampak yang jatuh pada tanggal 25 Maret 2025 dan fiperingati dengan misa syukur pada 31 Maret 2025.

Peringatan tersebut diawali dari pagi sampai sore sosialisasi dan rekoleksi/pendalaman iman dari kelompok awam keluarga Chevalier dan sore, 31/3/2025 diadakan misa syukur dengan sederhana digelar Misa sore hari di Gereja Katolik Paroki Siti Maryam Saluampak, Desa Pongko Kecamatan Walenrang Utara Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Hari Ulang Tahun Gereja Katolik Paroki Siti Maryam Saluampak ke 48 tahun tersebut. Umat dan perwakilan pengurus mulai dari Stasi, Wilayah dan Pengurus Harian Dewan Pastoral (Depas) diajak untuk bersama-sama mengucap syukur.

Pastor Paroki Siti Maryam Saluampak, Pater Mathias Tobias Farneubun, MSC mengatakan bahwa, HUT Paroki Sitti Maryam Saluampak ke 48 diharapkan menjadi sarana untuk saling mendukung satu sama lain, menciptakan toleransi sebagai saudara di tempat ini dan di Luwu dan Luwu Utara, juga merayakan bersama ulang tahun paroki.

“Angka 48 menunjukkan angka yang masih produktif atau sudah matang. Begitupun Pater Tobi panggilan akrab Pastor Paroki Siti Maryam Saluampak sudah matang pula. Tidak terasa mulai sekarang 2 tahun lagi umur 50 tahun untuk pesta emas paroki ini, dalam melakukan pelayanan keagamaan kepada masyarakat, semoga kita selalu bersama dalam mewujudkan masyarakat untuk hidup dalam kebersamaan,” ujarnya.

“HUT kali ini kita laksanakan dengan sederhana. Kami berterima kasih atas kehadiran umat dan tokoh-tokoh umat gereja Katolik dari semua stasi dan rukun, serta para Pastor MSC, para Suster serta Pastor Projo, semoga kita bisa bersama mewujudkan masyarakat yang toleran,” tambahnya.

Ini merupakan sebuah kebahagian bagi umat katolik di Paroki ini sekaligus menjadi momentum dalam mempererat silaturahmi umat beragama yang multikultural, karena keberagaman merupakan kebahagiaan yang harus dirawat bersama.

“Dalam semangat gotong royong kita harus saling bahu membahu sebagai wujud nyata Bhineka Tunggal Ika,” terangnya lagi.

Pater Tobi berharap, semoga kerja sama antar umat dan juga tokoh tokoh agama lainnya yang selama ini sudah terjalin bisa terus berlanjut dan semakin mempererat dukungan yang harmonis antara umat beragama di Tana Luwu ini.

“Mari jaga kebersamaan, keharmonisan dan saling mendukung demi kemajuan Paroki kita yang tercinta,” jelasnya.

*** Megasari/Yustus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://www.bing.com/webmaster/BingSiteAuth.xml?url=https%3a%2f%2fambarnews.com%2f