Mamuju ambarnews.com– Untuk meningkatkan kompetensi dalam pengelolaan arsip, khususnya arsip terdampak bencana, Arsiparis Ahli Muda Biro Organisasi Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyelamatan dan Penanganan Arsip Bencana, yang diselenggarakan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) melalui daring, Kamis, 12 Desember 2025.
Kegiatan ini sejalan dengan misi Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, khususnya dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter, termasuk di bidang pengelolaan kearsipan.
Pemateri yang hadir Arsiparis Ahli Muda dari ANRI, Parno Nusantara yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan preservasi digital di Belanda.
Menurut Parno Nusantara, Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor nonalam maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya kerusakan kehilangan atau penyalahgunaan arsip.
‘’Perlindungan dan penyelamatan arsip bencana menjadi tanggung jawab lembaga kearsipan, pencipta arsip, dan berkoordinasi dengan BNPB dan atau BPBD,’’ kata Parno Nusantara yang juga aktif menyelenggarakan sosialisasi dan program, seperti Layanan Restorasi Arsip Keluarga (LARASKA).
Ia menambahkan, tanggung jawab lembaga kearsipan meliputi ANRI bertanggungjawab pada bencana skala nasional, lembaga kearsipan tingkat provinsi bertanggungjawab pada bencana skala provinsi, lembaga kearsipan tingkat kabupaten/kota bertanggungjawab pada bencana skala kabupaten/kota dan lembaga kearsipan perguruan tinggi bertanggungjawab pada bencana skala perguruan tinggi.
Sementara itu, Arsiparis Ahli Muda Biro Organisasi, Muhammad Rusli yang antusias mengikuti kegiatan mengungkapkan, dengan mengikuti bimtek mendapatkan kemampuan dasar tentang cara mencegah, mengidentifikasi, mengevakuasi, dan memperbaiki arsip yang rusak akibat berbagai bencana.
‘’Kegiatan ini memberikan kami (Arsiparis-red) kemampuan untuk memahami potensi risiko yang ada di lingkungan mereka terkait ancaman terhadap arsip, sehingga dapat mengenali tanda-tanda awal dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat,’’ ujar Rusli.
Plt. Kepala Biro Organisasi Setda Sulbar, Nur Rahmah Parampasi mendukung Arsiparis dari Biro Organisasi yang mengikuti kegiatan bimtek penyelamatan dan penanganan arsip bencana, dengan harapan dapat meningkatkan kompetensi profesional di bidang kearsipan. adv/andibunga



