Mamuju Tengah ambarnews.com— Tim Pastipadu Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama sejumlah perusahaan mitra resmi memulai langkah kolaboratif untuk mempercepat penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Mamuju Tengah.
Upaya ini ditandai dengan kegiatan diseminasi dan pengenalan aplikasi dashboard Pastipadu yang digelar di Topoyo, Senin, 1 Desember.
Tim Teknis Pastipadu Pemprov Sulbar, Muhammad Ikhwan menyampaikan, diseminasi ini sebagai tindaklanjut atas kerjasama yang terbangun antara pemprov Sulbar dengan sejumlah perusahaan yang beroperasi di Sulbar, dalam melakukan penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di enam kabupaten.
Ikhwan mengapresiasi atas respon perusahaan dalam mendukung misi Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wagub Salim S.Mengga dalam upaya mewujudkan Sulbar Maju dan Sejahtera melalui penanganan dua isu prioritas nasional: stunting dan kemiskinan ekstrem.
“Dalam program ini, setiap perusahaan menunjuk desa yang menjadi lokus intervensi.
Untuk Kabupaten Mamuju Tengah, terdapat lima desa yang dipilih sebagai lokasi sasaran untuk menerima dukungan program tahun 2026,” kata Ikhwan.
Intervensi yang dapat dilakukan perusahaan melalui program CSR-nya dapat beragam, baik penyediaan sarana dan prasarana dasar, peningkatan akses jalan,
pemberian makanan tambahan bagi balita, dukungan layanan kesehatan,
hingga bantuan program ekonomi keluarga miskin.
Lanjut Ikhwan, adapun diseminasi dilakukan untuk memberikan pendampingan bagi perusahaan dalam memanfaatkan aplikasi pastipadu, yaitu sebuah aplikasi yang dirancang untuk memastikan seluruh program dapat direncanakan, dipantau, dan dinilai dengan baik.
“Aplikasi ini memungkinkan perusahaan menginput perencanaan dan rencana aksi,
menuliskan nama-nama sasaran penerima manfaat (baik stunting maupun kemiskinan ekstrem), merinci jenis kegiatan yang akan dilaksanakan,” ungkapnya.
Ikhwan Fajar dari Tim Pastipadu Provinsi Sulbar menjelaskan bahwa aplikasi ini menjadi kunci integrasi antara pemerintah dan perusahaan.
“Dashboard Pastipadu dirancang untuk memastikan intervensi perusahaan benar-benar tepat sasaran dan terukur. Setelah perencanaan dimasukkan, perusahaan menyusun rencana aksi—mulai dari bantuan sarana, perbaikan akses jalan, hingga pemberian makanan tambahan bagi balita. Semua tercatat digital sehingga mudah dipantau dan dievaluasi,” kata Ikhwan.
Menurutnya, keterlibatan perusahaan melalui CSR sangat penting untuk mempercepat pencapaian target penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem.
“Kolaborasi ini sangat positif. Perusahaan memiliki program CSR dan jaringan yang kuat di lapangan. Ketika mereka bergerak bersama pemerintah, intervensinya jauh lebih cepat dan dampaknya lebih nyata,” ujarnya. adv/andibunga



