Berita

Tantangan Besar Pembangunan Sulbar: Sekda Minta ASN Tingkatkan Kinerja dan Kolaborasi

23
×

Tantangan Besar Pembangunan Sulbar: Sekda Minta ASN Tingkatkan Kinerja dan Kolaborasi

Sebarkan artikel ini

Mamuju ambarnews.com– Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Junda Maulana, memimpin apel pagi gabungan di halaman gedung utama Kantor Gubernur Sulbar, Senin, 24 November 2025.

Apel tersebut digelar untuk menegaskan kembali kedisiplinan ASN dan memastikan seluruh perangkat daerah memahami arah pembangunan daerah sesuai visi–misi dan RPJMD Sulbar.

Dalam sambutannya, Junda Maulana menyebut apel gabungan itu digelar khusus untuk mengevaluasi kedisiplinan ASN, sebuah instruksi langsung dari Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK).

“Bapak Gubernur sudah menyampaikan kepada saya, kalau ada yang tidak ikut apel, catat dan potong TPP-nya. Tapi saya belum lakukan itu karena ini masih tahap sosialisasi. Sebenarnya bukan sosialisasi juga, karena ini bukan barang baru,” tegas Junda Maulana.

Ia menjelaskan, Sulbar masih menghadapi tantangan besar dalam pembangunan, mulai dari pertumbuhan ekonomi hingga kemiskinan. Meskipun pertumbuhan ekonomi meningkat dari 4,2 persen menjadi 5,8 persen pada triwulan ketiga, angka kemiskinan masih berada pada 10,41 persen atau di atas rata-rata nasional.

“Kalau kita mampu menurunkan angka kemiskinan di triwulan terakhir, maka target penurunan 1% bisa kita capai. Tahun 2029 kita harus berada pada angka 5–6 persen,” jelasnya.

Ia menekankan, seluruh capaian itu hanya dapat diraih jika ASN memahami visi dan misi pembangunan Sulbar. “Kalau saya sampling sepuluh orang, saya sangat yakin banyak yang tidak hafal visi dan misi. Bagaimana mau menghayati kalau tidak menghafal? Wajib hukumnya ASN menghafal visi–misi,” kata Junda Maulana.

Junda Maulana kembali mengingatkan bahwa seluruh perangkat daerah harus bekerja sebagai tim dan tidak berjalan sendiri-sendiri.

“Yang kita bangun bukan superman, tapi super team. Sebagus apa pun kemampuan seseorang, yang menang adalah mereka yang mampu berkolaborasi,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan adanya temuan kepala OPD dan pejabat eselon yang tidak hadir di kantor dalam beberapa hari. Selain itu, ada pegawai yang berbulan-bulan tidak masuk namun tetap tercatat sebagai ASN aktif.

“Saya diperintahkan untuk menertibkan itu semua. Keteladanan itu dari atas, bukan dari bawah,” ujarnya.

Mulai 2026, setiap tugas yang diberikan akan menggunakan nota dinas untuk memastikan akuntabilitas. “Nota dinas ini akan menjadi bukti. Seberapa lama saudara mengerjakan tugas, semua akan tercatat. Ini menjadi bahan penilaian kinerja di tahun 2026,” ungkap Junda Maulana.

Junda Maulana juga menyoroti kebersihan lingkungan kantor gubernur yang dinilai masih kurang diperhatikan, terutama area luar gedung yang mulai ditumbuhi rumput liar.

“Jangan hanya bersih di dalam ruangan. Lingkungan luar juga harus dijaga. Kebersihan kantor mencerminkan orang-orangnya,” tegasnya.

Ia pun memanggil Satpol PP dan memberi penekanan pada kedisiplinan, kerapian seragam, hingga kehadiran petugas penjagaan malam.

“Saya sering cek malam dan tidak ada penjaganya. Siapa pun yang bertugas harus berpakaian lengkap. Jangan sampai tamu datang melihat satpol pakai kaos sambil merokok,” beber Junda Maulana.

Mengakhiri sambutannya, Junda Maulana menegaskan bahwa seluruh penertiban yang dilakukan bukan untuk membebani ASN, tetapi demi keberhasilan pembangunan Sulbar.

“Kalau kita tidak sama-sama, tidak mungkin kita capai target RPJMD. Saya harap kedisiplinan ini kita jaga bersama,” tutupnya. adv/andibunga