Berita

RSUD Sulbar Gelar Journal Reading : Fokus pada Efektivitas Keamanan Aplikasi Topikal Minyak Zaitun untuk Pencegahan Ulkus Tekan

20
×

RSUD Sulbar Gelar Journal Reading : Fokus pada Efektivitas Keamanan Aplikasi Topikal Minyak Zaitun untuk Pencegahan Ulkus Tekan

Sebarkan artikel ini

Mamuju ambarnews.com– Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan serta mengimplementasikan Program Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPB), Tim Malaqbi 5 di bawah koordinasi Sub Bidang Mutu Keperawatan RSUD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar kegiatan Journal Reading pada Kamis, 18 Desember 2025, bertempat di ruang pertemuan lantai 5 RSUD Sulbar.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen RSUD Sulbar dalam mendukung Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Salim S. Mengga, khususnya membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter, dan juga memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel serta mewujudkan pelayanan dasar dan berkualitas, melalui penguatan mutu pelayanan kesehatan.

Journal reading difokuskan pada telaah kritis jurnal berjudul “Efektivitas dan Keamanan Aplikasi Topikal Minyak Zaitun untuk Mencegah Ulkus Tekan”, yang dihadiri oleh perwakilan perawat dari berbagai unit pelayanan. Kegiatan ini mencerminkan upaya RSUD Sulbar dalam mendorong penerapan praktik keperawatan berbasis bukti (evidence-based practice), sehingga setiap intervensi keperawatan didasarkan pada perkembangan keilmuan dan rujukan dari penelitian ilmiah yang mutakhir dan terpercaya.

Kegiatan berlangsung secara interaktif dan kritis dengan rangkaian sebagai berikut:

Pemaparan dan Telaah Jurnal
Pemaparan jurnal disampaikan oleh Nurdania Syahrir dari Tim Malaqbi 5, yang menjelaskan secara komprehensif mulai dari latar belakang penelitian, metodologi, hasil, pembahasan, hingga kesimpulan dan rekomendasi. Dalam jurnal tersebut disampaikan bahwa minyak zaitun memiliki potensi dalam menjaga integritas dan kelembaban kulit, sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya ulkus tekan (pressure injury).

Diskusi dan Tanya Jawab
Diskusi menjadi bagian utama kegiatan dengan partisipasi aktif dari peserta lintas unit, di antaranya:

  1. PJ PONEK mempertanyakan cakupan jurnal terkait pencegahan dan terapi ulkus tekan serta prosedur penggunaan minyak zaitun. Hasil diskusi menyimpulkan bahwa jurnal lebih menitikberatkan pada aspek pencegahan, sedangkan terapi ulkus yang telah terjadi memerlukan kajian jurnal tambahan.
  2. PJ ICU membandingkan penggunaan minyak zaitun dengan produk lain seperti vaseline atau baby oil. Diskusi menyimpulkan bahwa kandungan antioksidan dan sifat anti-inflamasi minyak zaitun berpotensi memberikan nilai tambah, meskipun diperlukan penelitian komparatif lanjutan.

Disamping itu, perawat Malaqbi 5 menanyakan kemungkinan implementasi hasil jurnal di rumah sakit. Disepakati bahwa penerapan harus mempertimbangkan kebijakan rumah sakit, potensi alergi, ketersediaan produk, serta penyusunan SOP yang jelas.

Pengelola Program PPB menanyakan proses seleksi jurnal. Tim Malaqbi 5 menjelaskan bahwa pemilihan jurnal dilakukan melalui perbandingan beberapa literatur berdasarkan tingkat evidens, relevansi klinis, kemutakhiran, dan metodologi penelitian.

Tim Sub Bidang Mutu Keperawatan memberikan arahan terkait teknik aplikasi topikal yang aman, termasuk pentingnya patch test untuk mencegah reaksi alergi. Sementara itu, Komite Keperawatan menegaskan bahwa rekomendasi jurnal dapat menjadi bahan pengembangan intervensi keperawatan, namun implementasinya harus melalui kajian dan mekanisme yang sesuai dengan tata kelola rumah sakit.

Kegiatan ditutup oleh Firman Ghazali, selaku Kepala Sub Bidang Mutu Keperawatan, yang mewakili Direktur RSUD Sulbar. Dalam penutupannya, ia menyampaikan apresiasi kepada Tim Malaqbi 5 atas inisiatif dan pelaksanaan kegiatan journal reading yang dinilai sangat bermanfaat dan berkualitas.

Ia mengharapkan kegiatan journal reading ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di semua unit minimal tiga kali dalam setahun guna memperkuat budaya evidence-based practice. Mengenai kemungkinan setiap inovasi intervensi keperawatan yang akan diterapkan, harus berbasis protokol dan melalui kajian komite terkait untuk menjamin keselamatan pasien.

“Kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan klinis bagi tenaga perawat, tetapi juga memperkuat komunikasi dan kolaborasi antar unit dalam upaya bersama menurunkan angka kejadian ulkus tekan serta meningkatkan kualitas hidup pasien,” tutupnya. adv/andibunga