Luwu

Paskah Wilayah III di Stasi Mariri 2025, Keluarga Katolik Hayati Kembali Jati Diri sebagai Gereja Rumah Tangga

388
×

Paskah Wilayah III di Stasi Mariri 2025, Keluarga Katolik Hayati Kembali Jati Diri sebagai Gereja Rumah Tangga

Sebarkan artikel ini

Luwu Raya, ambarnews.com – Pesan Paskah 2025 dari KWI dan PGI menyoroti pentingnya Damai Kristus hadir dalam kehidupan keluarga Kristiani masa kini.

Tema tahun ini, “Damai Sejahtera Kristus di Tengah Keluarga”, diangkat dari Injil Yohanes bab 20 ayat 26.

Dalam Injil tersebut, Yesus hadir di tengah murid yang ketakutan dan mengunci diri di dalam rumah mereka.
Kehadiran-Nya menunjukkan bahwa, damai sejahtera bukan hal abstrak melainkan nyata dalam kehidupan rumah tangga setiap orang Katolik.

Yesus datang bukan hanya untuk menguatkan, tetapi juga mengubah hidup para murid yang awalnya diliputi ketakutan.

“Mereka akhirnya bersaksi dan bersekutu dengan penuh sukacita di tengah ancaman,” ujar Pastor Yongki Wawo, MSC dihomili perayaan Paskah di Stasi Mariri Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupatrn Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Minggu kemarin 20 April 2025.

Pastor Yongki mengatakan bahwa, melalui perayaan Paskah atau Kebangkitan Yesus Kristus, keluarga Katolik diajak menghayati kembali jati diri sebagai gereja rumah tangga.

“Setiap rumah tangga harus menjadi ruang damai yang saling menguatkan, adil, peduli, dan bebas dari kekerasan,” pesannya.

Ia juga mengingatkan agar keluarga Katolik tidak menutup diri, melainkan membawa damai Kristus keluar menjangkau sesama.

“Roh Kudus memampukan tiap rumah membagikan damai Kebangkitan Kristus bagi lingkungan dan masyarakat,” sebut Yongki.

Sementara itu, Ketua Wilayah III Anthonius Rapang dalam sambutannya, menyoroti krisis keluarga akibat relasi timpang dan masalah teknologi.

“Kekerasan, judi online, dan gangguan mental makin mengancam keutuhan dan keharmonisan keluarga,” ujar Anthon panggilan akrabnya Ketua Wilayah III Paroki Siti Maryam Saluampak.

Anthon yang juga pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara menegaskan pentingnya gaya hidup ugahari dan keberpihakan pada kelompok lemah serta pelestarian ciptaan Allah dalam membangun komunikasi yang baik secara khusus untuk wilayah III untuk menuju sebuah Paroki Masamba.

“Tiap anggota keluarga hendaknya belajar bersyukur, peduli, dan berbagi sebagai bagian dari persekutuan sejati,” ucapnya.

Ia berharap gereja terus mendorong kehidupan rohani keluarga agar kuat, tekun berdoa, dan belajar Firman bersama-sama.

“Dengan begitu, keluarga Kristen menjadi teladan iman dan memberi harapan bagi masyarakat Indonesia terkhusus di Bumi Lamaranginang julukan Luwu Utara,” jelasnya.

​*** Megasari/Yustus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *