Oleh: Pemerhati Sosial, Yustus Bunga, SP
Luwu Raya, ambarnews.com – Selama ini segala jenis teori ekonomi dengan segala jenis varian dan turunannya dalam berbagai kondisi diajarkan dalam kelas.
Tapi baru kali inilah perang dagang yg sebenarnya terjadi.
Perang yg saling bersahut-sahutan para negara adidaya menembakkan peluru-peluru ekonominya.
Adapun negara-negara berkembang yang terdampak juga menembakkan, walaupun bukan peluru, namun kembang api atau petasan yg turut memeriahkan situasi perang.
Sebagaimana ilmu ekonomi yg diajarkan di dalam kelas, setelah perang usai, maka akan terjadi kesetimbangan baru.
Titik kesetimbangan baru dalam ekonomi dan perdagangan dunia.
Jadi genaplah sudah. Setelah Covid19 mengacak-acak dunia dengan melakukan seleksi alam, spesies yang lemah akan musnah alias mati.
Kemudian dilanjutkan dengan disrupsi teknogi digitalisasi. Dan sekarang tata dunia baru sedang di atur kembali sesuai dengan peta ekonomi global.
Seleksi alam kembali terjadi. Yang pasti yang kuatlah yg bertahan. Bisa itu adalah manusia yang kuat, negara yang kuat, atau entitas bisnis yang kuat.
Yang lemah akan semakin terpinggirkan.
Atau jangan-jangan malah musnah terseleksi oleh alam.
