Di depan hadirin, H. Mashur tersenyum sambil mendengarkan aspirasi mereka. Dengan tenang, ia memaparkan beberapa program unggulan HAMAS NA yang, menurutnya, lahir dari kebutuhan masyarakat itu sendiri.
“Ada program Macca,” ucapnya singkat, yang ditujukan untuk pendidikan. “Kami akan renovasi sekolah-sekolah rusak, tingkatkan sarana belajar, juga ada beasiswa bagi siswa berprestasi dan mereka yang kurang mampu.”
Hadirin mengangguk, berharap program itu benar-benar terwujud. Tak hanya itu, H. Mashur melanjutkan tentang program Mario, yang ditujukan untuk pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Dengan mata berbinar, ia menjelaskan bagaimana pihaknya akan menjaga harga gabah stabil dan memastikan ketersediaan pupuk.
“Kami juga pastikan irigasi berjalan baik, sehingga hasil tani lebih maksimal,” katanya, disambut tepuk tangan warga.
Program lain pun dijabarkannya—Madising untuk kesehatan, Madeceng untuk infrastruktur, Mabbarakka untuk keagamaan, hingga Sidrap Berdaya untuk kesejahteraan masyarakat. Tangan warga satu per satu mengangkat, seakan memberi dukungan tanpa syarat.
Umar Manong, sebagai tuan rumah sekaligus perwakilan warga, tak segan menyuarakan keyakinannya. “HAMAS NA adalah jawaban untuk kami. Kami ingin desa ini, kami ingin Sidrap lebih maju,” ucapnya dengan nada tegas.
Malam semakin larut, namun semangat warga tetap membara. Program-program HAMAS NA menyentuh harapan mereka, menyulut keyakinan akan Sidrap yang lebih baik di bawah kepemimpinan baru.
Suasana penuh bahagia, doa-doa dipanjatkan agar HAMAS NA, H. Mashur dan H. Nasiyanto, benar-benar bisa membawa perubahan bagi desa-desa di Sidrap, terutama bagi mereka yang berada di pelosok seperti Bulucenrana.(*)
