Mamuju ambarnews.com— Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, menghadiri Puncak Peringatan Hari Ibu ke-97 Tahun 2025 Tingkat Provinsi Sulawesi Barat yang digelar di Ballroom Andi Depu Lantai 3 Kantor Gubernur Sulbar, Senin, 22 Desember 2025.
Peringatan Hari Ibu ke-97 ini dipimpin langsung oleh Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Barat, Harsinah Suhardi, yang sekaligus membacakan amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi.
Dalam sambutannya, Gubernur Suhardi Duka menegaskan bahwa peran perempuan Indonesia telah terbukti sejak masa perjuangan hingga masa pembangunan.
“Sejarah membuktikan, pada 22 Desember 1927 perempuan Indonesia telah membentuk Perkumpulan Perempuan Indonesia untuk perjuangan. Dalam mengisi kemerdekaan, perempuan Indonesia juga telah membuktikan perannya, ada yang menjadi presiden, pimpinan lembaga tinggi negara, menteri, gubernur, bupati, hingga pengusaha,” ujar Suhardi Duka.
Ia menambahkan, kontribusi perempuan juga terlihat di berbagai bidang sosial lainnya, seperti akademisi, pendidik, tenaga kesehatan, tokoh agama, hingga pegiat sosial. Hal tersebut membuktikan bahwa perempuan Indonesia sejajar dengan laki-laki dalam berbagai lini kehidupan.
Namun demikian, Gubernur menekankan bahwa peran perempuan sebagai ibu merupakan peran yang tidak tergantikan.
“Kalau presiden, gubernur, atau pejabat bisa digantikan oleh laki-laki, tetapi peran seorang ibu tidak bisa tergantikan. Itu adalah hak istimewa kaum perempuan. Bahkan surga berada di telapak kaki seorang ibu,” ungkap Suhardi Duka.
Menurut Suhardi Duka, keberhasilan seorang laki-laki tidak terlepas dari peran perempuan yang setia mendampingi. Karena itu, ia menegaskan bahwa kesetiaan harus menjadi nilai bersama, bukan hanya dituntut kepada perempuan, tetapi juga kepada laki-laki. Ia juga membagikan pengalaman pribadinya sebagai politisi yang tidak terlepas dari peran sang istri.
“Dalam perjalanan hidup saya sebagai politisi, jujur saya banyak dibantu oleh istri saya. Publik tidak hanya menilai saya sebagai individu, tetapi juga menilai siapa istri saya. Dukungan publik yang saya terima tidak sepenuhnya karena citra diri saya, tetapi juga karena peran istri saya,” tutur Suhardi Duka.
Lebih lanjut, Gubernur Suhardi Duka menyebut bahwa keberhasilan seorang ibu dapat dilihat dari kemampuannya menjaga keharmonisan rumah tangga serta membina dan mendidik anak-anaknya.
“Saya melihat keluarga saya sendiri. Ayah saya hanya tamat SD, tetapi anak-anaknya bisa menjadi sarjana dan pejabat. Saya yakin ada peran doa dan keteladanan seorang ibu di dalamnya,” kata Suhardi Duka.
Ia mengaku nilai-nilai tersebut kemudian diterapkan dalam keluarganya sendiri, yang membuahkan hasil positif bagi anak-anaknya. Di akhir sambutan, Gubernur Suhardi Duka mengajak seluruh masyarakat untuk terus menyalakan semangat perjuangan perempuan Indonesia, sekaligus menegaskan bahwa isu kesetaraan gender seharusnya tidak lagi menjadi polemik.
“Indonesia sudah pernah dipimpin oleh presiden perempuan. Hampir semua jabatan strategis pernah diisi oleh perempuan Indonesia. Artinya, kita sudah menerima kesetaraan itu dengan baik,” tegasnya.
Ia pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh perempuan di Sulawesi Barat yang telah berperan besar dalam membina keluarga dan melahirkan generasi emas masa depan.
“Kekuatan suatu bangsa terletak pada kekuatan ibu-ibunya. Kuat dalam keteladanan, iman, budaya, dan kecerdasan berpikir anak-anaknya. Selamat Hari Ibu ke-97. Terus berkarya untuk Indonesia dan Sulawesi Barat,” pungkasnya. adv/andibunga



