Berita

Bupati Luwu Utara Ungkap Potensi Unggulan di Apkasi Otonomi Expo 2025: Dari Beras Tarone, Kopi Seko, hingga Air Panas Pincara

65
×

Bupati Luwu Utara Ungkap Potensi Unggulan di Apkasi Otonomi Expo 2025: Dari Beras Tarone, Kopi Seko, hingga Air Panas Pincara

Sebarkan artikel ini

Luwu Utara ambarnews.com — Kabupaten Luwu Utara kembali menjadi sorotan nasional melalui ajang Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2025, sebuah pameran potensi daerah bertajuk Trade, Tourism, Investment and Procurement dengan tema “Produk Lokal Mengglobal”, yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Kabupaten Tangerang, Banten. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Luwu Utara Andi Abdullah Rahim berkesempatan tampil dalam program “Apkasi Talk” tvOne untuk memaparkan ragam potensi unggulan daerah berjuluk Bumi La Maranginang ini.

Dalam wawancara eksklusif tersebut, Bupati Andi Rahim dengan penuh semangat membeberkan potensi Luwu Utara di berbagai sektor, mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, sport tourism, hingga pariwisata. Salah satu komoditas yang langsung disebut sang bupati adalah beras tarone, padi organik khas Kecamatan Seko yang menjadi primadona setiap kali pameran pembangunan, termasuk di Apkasi Otonomi Expo.

Beras tarone ini sangat digemari masyarakat, bukan hanya di Luwu Utara, tetapi juga di Sulawesi Selatan. Beras ini diproduksi di Seko, wilayah pegunungan yang sejuk. Ini adalah beras organik murni tanpa pupuk kimia dan pestisida, hanya menggunakan pupuk kandang. Panennya pun hanya sekali setiap enam bulan,” ungkap Andi Rahim. Menurutnya, setiap panen mampu menghasilkan sekitar enam ton gabah kering, meski distribusinya masih terbatas karena jarak Seko yang jauh dari Ibu Kota Kabupaten Masamba dan infrastruktur jalan yang masih dalam proses perbaikan.

Untuk menjawab tingginya minat pasar, Pemkab Luwu Utara telah mengajukan usulan ke Kementerian Pertanian agar dilakukan pencetakan sawah baru seluas 2.000 hektare di Kecamatan Seko pada tahun mendatang. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan produksi beras tarone dan mendukung program ketahanan pangan nasional sejalan dengan agenda Asta Cita Presiden Prabowo.

Selain beras tarone, kakao Luwu Utara juga menjadi fokus pembahasan. Andi Rahim menyebutkan bahwa kakao masih menjadi salah satu komoditas perkebunan unggulan dengan luas lahan mencapai 30.000 hektare, meski sebelumnya pernah menembus 50.000 hektare sebelum bencana banjir besar. “Alhamdulillah, kondisi kakao kini mulai membaik, terutama di wilayah dataran tinggi. Sudah ada peningkatan produksi dan penanaman kembali,” jelas alumnus Fakultas Teknik Unhas ini.

Tak kalah membanggakan, kopi Seko kini telah mengantongi sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Kementerian Hukum dan HAM. Sertifikat ini menjadi jaminan kualitas dan keaslian kopi Seko, yang dikenal dengan cita rasa dan aroma khasnya. “Kopi Arabika Seko ini tumbuh di ketinggian di atas 1.000 mdpl dan sepenuhnya organik. Inilah yang membuat rasanya begitu istimewa,” ujar Bupati.

Dalam sektor pariwisata, permandian air panas Pincara menjadi primadona yang tak pernah absen dalam promosi wisata Luwu Utara. “Air panas Pincara sangat unik karena memiliki variasi suhu mulai dari 30 hingga 70 derajat Celsius, lengkap dengan aliran sungai alami. Ini pengalaman yang sulit ditemukan di tempat lain,” kata Andi Rahim.

Selain itu, Bupati juga mengajak masyarakat Indonesia untuk mengunjungi Keindahan Alam Seko. “Berkunjunglah ke Seko. Kita bisa menikmati savana luas di ketinggian lebih dari 1.000 mdpl, udara sejuk pegunungan, dan beragam aktivitas olahraga ekstrem,” tuturnya.

Lewat wawancara eksklusif bersama tvOne ini, Bupati Andi Abdullah Rahim menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Luwu Utara untuk terus mengembangkan potensi lokal, baik di sektor pertanian, perkebunan, maupun pariwisata. Kehadiran Luwu Utara di Apkasi Otonomi Expo 2025 menjadi bukti nyata bahwa produk lokal mampu bersaing dan menarik minat pasar nasional hingga internasional.
Sumber: Humas Pemda Luwu Utara (Lhr).