Palopo

Biddokes Polda Sulsel Sosialisasi Kesehatan Cegah Penyakit TBC Akibat Merokok di Polres Palopo

61
×

Biddokes Polda Sulsel Sosialisasi Kesehatan Cegah Penyakit TBC Akibat Merokok di Polres Palopo

Sebarkan artikel ini

PALOPO-AMBARNEWS.COM || Di Aula Tantya Sudhirajati Polres Palopo, Kamis (25/9/2025), diskusi penting tentang kesehatan telah diadakan untuk meningkatkan wawasan para personel kepolisian setempat. Kegiatan ini merupakan sosialisasi kesehatan yang diselenggarakan oleh Biddokkes Polda Sulsel sekaligus diwarnai dengan penyuluhan khusus bagi anggota Polres Palopo.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim Biddokkes Polda Sulsel Pembina, Dr. Rahmudiar Septianti. Dalam kesempatan tersebut, Kabag Ops AKP Rafli S.Sos turut mendampingi dan memberikan paparan mengenai estimasi jumlah perokok di Indonesia serta penyakit-penyakit kesehatan yang ditimbulkan akibat kebiasaan merokok.

Dr. Rahmudiar secara tegas menyatakan bahwa “Pencegahan harus menjadi fokus utama dalam mencegah penyakit TBC akibat Merokok.” Penekanan ini menggarisbawahi pentingnya upaya preventif untuk menanggulangi munculnya tuberkulosis yang erat kaitannya dengan kebiasaan merokok.

Lebih lanjut, beliau mengingatkan perlunya pengembangan gaya hidup sehat melalui gerakan hidup sehat, aktivitas olahraga, dan peningkatan asupan gizi. Upaya ini merupakan bagian integral dalam strategi pencegahan penyakit yang efektif.

Dalam penjelasannya, Dr. Rahmudiar mengungkapkan bahwa “Rokok menjadi masalah utama terkait beban keluarga, masyarakat maupun beban kesehatan di Indonesia yang merupakan faktor risiko TBC, kebal obat, masalah utama kesehatan Paru di Indonesia bersama dengan Asma dan PPOK.”

Ia juga menambahkan bahwa penyakit tuberkulosis akibat rokok dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dan bahkan menyebabkan kecacatan permanen meskipun pasien telah sembuh. “Timbulnya TBC akibat Rokok bisa menyerang semua orang dan bisa membuat kecacatan permanen meskipun sudah sembuh,” ujarnya.

Untuk pengobatan TBC, Dr. Rahmudiar menyampaikan bahwa proses terapi membutuhkan waktu minimal enam bulan, tergantung tingkat keparahan penyakit yang diderita pasien.

Penyakit TBC dapat menginfeksi berbagai organ tubuh seperti paru-paru, jantung, otak, tulang belakang, dan lainnya, yang bisa berujung pada kecacatan permanen. Hal ini semakin menegaskan dampak serius yang ditimbulkan oleh tuberkulosis.

Sebagai kesimpulan, Dr. Rahmudiar menandaskan bahwa “Dengan adanya Rokok dan Tuberkulosis menjadi beban ekonomi yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat,” yang menunjukkan betapa pentingnya pendidikan kesehatan untuk mencegah hal tersebut.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran akan risiko kesehatan akibat rokok serta memperkuat komitmen personel Polres Palopo dalam menerapkan pola hidup sehat demi mengurangi angka penderita TBC dan penyakit paru lainnya.