Berita

Doa dan Zikir Akhir Tahun, Gubernur Sulbar Ajak Refleksi dan Jaga Keseimbangan Lingkungan

23
×

Doa dan Zikir Akhir Tahun, Gubernur Sulbar Ajak Refleksi dan Jaga Keseimbangan Lingkungan

Sebarkan artikel ini
Oplus_131072

Mamuju ambarnews.com– Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menggelar Doa dan Zikir Bersama untuk keselamatan Provinsi Sulawesi Barat serta mendoakan para korban bencana alam di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yang berlangsung di Masjid Raya Suada Mamuju, Rabu malam, 31 Desember 2025.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, bersama jajaran pemerintah daerah dan masyarakat. Doa dan zikir ini menjadi momentum refleksi menjelang pergantian tahun, sekaligus wujud solidaritas Sulawesi Barat terhadap daerah-daerah yang tertimpa musibah.

Dalam sambutannya, Gubernur Suhardi Duka menyampaikan bahwa sejumlah wilayah di Pulau Sumatera, khususnya Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, mengalami bencana di bulan Desember 2025. Menurutnya, bencana tersebut menjadi pengingat pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan.

“Bencana ini tentu disebabkan oleh banyak faktor, termasuk bagaimana kita menyeimbangkan kepentingan ekonomi dan kepentingan ekologi. Olehnya itu, dalam memimpin daerah, kita harus berhati-hati dalam berpikir dan mengelola pembangunan,” ujar Suhardi Duka.

Ia menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga harus dibarengi dengan mitigasi risiko dan upaya menjaga lingkungan agar keseimbangan alam tetap terpelihara.

Gubernur Suhardi Duka juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama enam pemerintah kabupaten di Sulbar, dengan dukungan masyarakat, telah menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada para korban bencana di tiga provinsi tersebut.

“Total bantuan yang kita salurkan sebesar Rp1.278.000.000, dan telah kami distribusikan kepada tiga provinsi, masing-masing menerima sekitar Rp428.000.000,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk empati dan solidaritas masyarakat Sulawesi Barat terhadap saudara-saudara sebangsa yang tengah menghadapi cobaan.

“Ini adalah bukti bahwa Sulawesi Barat ikut merasakan penderitaan yang dialami saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gubernur mengajak seluruh masyarakat menjadikan momentum pergantian tahun ini sebagai waktu untuk refleksi diri, baik dalam kapasitas sebagai penyelenggara pemerintahan, pelaku usaha, akademisi, tokoh agama, maupun sebagai warga masyarakat.

“Kita perlu merefleksi kebijakan, keputusan, dan perilaku kita. Sejauh mana peran kita dalam membangun bangsa, membangun masyarakat, serta menjaga keberlanjutan lingkungan,” katanya.

Ia berharap tahun yang akan datang menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya, dengan cara mengevaluasi apa yang telah dilakukan sepanjang 2025 dan melanjutkan hal-hal baik yang telah berjalan.

Menurut Suhardi Duka, seluruh ikhtiar manusia tidak akan bermakna tanpa diiringi dengan doa dan zikir kepada Allah SWT.

“Tidak ada manusia yang benar-benar kuat. Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa hanyalah Allah SWT. Oleh karena itu, selain usaha dan perencanaan yang lebih baik, kita harus menyertainya dengan doa dan zikir,” ujarnya.

Ia menutup sambutannya dengan mengajak seluruh jamaah untuk terus berdoa dan berzikir agar rencana-rencana yang telah disusun dapat dikabulkan oleh Allah SWT dan Sulawesi Barat senantiasa berada dalam lindungan-Nya. adv/andibunga