Berita

BPBD Sulbar Terima Laporan Kejadian Tanah Longsor di Kabupaten Mamasa

35
×

BPBD Sulbar Terima Laporan Kejadian Tanah Longsor di Kabupaten Mamasa

Sebarkan artikel ini

Mamuju ambarnews.com— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) menerima laporan kejadian bencana tanah longsor dari Pusdalops BPBD Kabupaten Mamasa, Sabtu 13 Desember 2025 pukul 22.00 Wita.

Bencana tanah longsor tersebut terjadi di Dusun Salukatambi, Desa Penatangan, Kecamatan Buntumalangka, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat pada Jumat 12 Desember 2025 pukul 16.00 Wita.

Berdasarkan laporan awal, tidak terdapat korban jiwa maupun korban luka-luka akibat kejadian tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mamasa, Gusti Harmiawan, menjelaskan bahwa tanah longsor terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan berlangsung secara terus menerus di wilayah tersebut.

Dari hasil pendataan di lapangan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Mamasa menemukan material longsoran yang menyebabkan pekarangan warga terbawa arus longsor, sehingga sejumlah rumah warga di sekitar lokasi terdampak sekitar 10 KK terancam ambruk.

“Sebagai langkah penanganan, BPBD Kabupaten Mamasa telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sulawesi Barat, TNI, Polri, instansi terkait, serta pihak kecamatan dan desa guna melakukan penanganan darurat dan pemantauan lanjutan terhadap potensi bencana susulan, termasuk ancaman banjir,” ujar Gusti.

Ia menambahkan, kondisi saat ini, rumah-rumah warga di sekitar lokasi longsor masih terancam ambruk akibat pekarangan yang terbawa arus longsoran, sehingga diperlukan kewaspadaan dan pemantauan intensif.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan pihaknya terus melakukan koordinasi dan pemantauan perkembangan situasi di lapangan.

“Sesuai arahan Gubernur Sulawesi Barat, Bapak Suhardi Duka, kami menginstruksikan seluruh jajaran BPBD untuk meningkatkan kesiapsiagaan, memperkuat koordinasi lintas sektor, serta memastikan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama dalam setiap penanganan bencana,” tegas Yasir Fattah. adv/andibunga