Berita

Pesan Menohok Gubernur Sulbar di Hadapan Ratusan ASN: Jadilah Teladan, Bukan Pelajaran Buruk

28
×

Pesan Menohok Gubernur Sulbar di Hadapan Ratusan ASN: Jadilah Teladan, Bukan Pelajaran Buruk

Sebarkan artikel ini

Mamuju ambarnews.com– Upacara Hari Kesadaran Nasional menjadi ajang Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) menyampaikan pesan menohok kepada ratusan ASN yang mengikuti jalannya upacara, Senin 17 November 2025.

Di momen yang juga dirangkaikan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 itu, Gubernur Suhardi Duka mengajak para ASN untuk kembali menata diri dan bekerja dengan semangat memperbaiki daerah.

Namun ia mengingatkan bahwa perubahan tidak akan bergerak jika aparatur tidak menjadi contoh lebih dulu.

“Dan untuk bisa mengubah kita dulu yang berubah, karena kita adalah teladan, kita adalah panutan. Kalau pemerintahnya dilihat aut-autan ya rakyat tidak percaya kita, dengan demikian perbaiki diri, perbaiki tata kelola, perbaiki disiplin, perbaiki tanggungjawab,” ujar SDK.

SDK kemudian berbicara soal keteladanan di kalangan pimpinan. Pejabat yang memegang posisi strategis, kata dia, harus menjaga integritas dan tidak bermain-main dengan hak orang lain.

“Jangan ambil haknya orang, betul?,” serunya.

Ia juga menyinggung peran kepala dinas yang dianggapnya punya pengaruh besar terhadap pola kerja bawahan. Menurut SDK, bawahan akan mengikuti apa yang mereka lihat dari pimpinannya.

Keteladanan, lanjutnya, menjadi fondasi. Jika pimpinan dianggap salah oleh bawahannya, maka instruksi apa pun akan sulit diikuti.

“Kepala dinas jadi teladan, supaya anak buah bisa mengikuti, anak buah ada yang dia lihat, anak buah bisa ikut jalan kita. Kenapa? karena jalan kita benar, tapi kalau di mata anak buah jalan kita salah, mana ada yang mau ikut? bahkan akan menjadi pelajaran buruk bagi anak buah kita. Dengan demikian, mari perbaiki,” jelasnya.

Suhardi Duka juga menyinggung kondisi anggaran pemerintahannya bersama Wakil Gubernur Sulbar, Salim S Mengga, yang kini diperhadapkan dengan pemotongan anggaran dari pusat.

Ia meminta ASN tidak mempermasalahkan kebijakan tersebut dan tetap loyal pada keputusan pemerintah pusat. Menurutnya, yang penting adalah bagaimana daerah bisa beradaptasi dan tetap berjalan.

Ia bahkan mengungkapkan bahwa alokasi anggaran untuk gubernur ikut terpangkas hingga 50 persen.

“Jadi bukan hanya saudara saudara yang merasakan itu. Saya pun melakukan pemotongan secara ekstrem. Uang makam minum sudah hapus saja. Tidak usah kita makam minum di ruangan cukup air putih saja,” pungkasnya. adv/andibunga