Mamuju ambarnews.com– Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Sekda Sulbar), Junda Maulana, memimpin rapat tindak lanjut terkait rencana kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) di ruang kerja Sekda lantai 2 Kantor Gubernur Sulbar, Rabu, 12 November 2025.
Rapat juga dihadiri oleh Kepala Inspektorat Sulbar, Plh. Kepala Bapperida, Kepala BPKPD, Kadis PUPR, Kadis Lingkungan Hidup, serta Karo Barang dan Jasa Setda Sulbar.
Sekda Junda Maulana menuturkan, pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi langsung Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur strategis.
“Berkaitan dengan jalan, kondisi jalan provinsi di Sulbar saat ini baru sekitar 52 persen yang tergolong baik. Sisanya masih dalam kondisi rusak sedang hingga rusak berat,” jelas Junda.
Menurutnya, keterbatasan akses jalan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi lambatnya mobilisasi produk daerah sehingga berdampak pada daya saing harga di pasar.
“Ini menjadi penting untuk segera kita benahi agar mobilitas ekonomi masyarakat bisa meningkat,” tambahnya.
Junda menjelaskan bahwa alokasi untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan mencapai sekitar Rp156 miliar, sedangkan untuk program pembangunan sumber daya air (SDA) diusulkan sebesar Rp20,5 miliar.
Kedua sektor ini dianggap krusial karena berhubungan langsung dengan ketahanan pangan daerah, terutama untuk memperbaiki sistem irigasi di lahan pertanian yang selama ini belum mendapatkan pasokan air yang memadai.
“Kita ingin agar irigasi ini mampu mendukung peningkatan produktivitas pertanian, seperti padi dan komoditas lainnya,” ujarnya.
Sekda Junda Maulana menyampaikan bahwa selain fokus pada infrastruktur publik, Pemprov juga mengusulkan penataan akses jalan di lingkungan dua perguruan tinggi negeri, yakni Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) dan STAIN Majene, sebagai bagian dari peningkatan kualitas SDM daerah.
“Kami ingin membantu Unsulbar, karena akses jalan menuju kampus masih cukup sulit dan jaraknya jauh dari jalan raya,” ungkap Junda.
Ia juga menyebut, Masjid Suada yang dibangun kembali pasca gempa melalui bantuan Kementerian PU, kini diusulkan untuk mendapatkan dukungan pembangunan pagar karena menjadi ikon keagamaan di Sulbar.
“Secara keseluruhan, total usulan pembiayaan mencapai sekitar Rp200 miliar, dan kami berharap dapat diproses serta dimanfaatkan untuk pembangunan di tahun anggaran 2026,” jelasnya.
Junda menambahkan, seluruh program tersebut telah tertuang dalam RKPD dan Rancangan APBD Sulbar Tahun 2026 yang sedang dibahas bersama DPRD.
“Sore nanti kami akan membahas struktur APBD bersama Badan Anggaran DPRD. Hasil pertemuan dengan SMI ini akan kami bawa untuk mendapatkan kesepakatan bersama,” ujarnya.
Terkait penuntasan satu ruas jalan, Junda menjelaskan bahwa panjang jalan provinsi di Sulbar mencapai 500 kilometer, dari 48 persen yang sudah dalam kondisi baik. Dan jika hanya satu ruas jalan yang perbaiki hingga tuntas misalnya dari Mamuju-Salubatu-Bonehau yang yang panjangnya sekitar 120 kilometer maka anggaran akan habis disitu.
“Namun karena Sulbar memiliki enam kabupaten dengan permasalahan infrastruktur masing-masing, maka anggaran ini perlu dibagi secara proporsional. Sesuai program Gubernur mengalokasikan Rp50 miliar per kabupaten, tetapi dengan keterbatasan fiskal, realisasinya masih terbatas,” terang Junda.
Ia menutup rapat dengan menegaskan komitmen Pemprov Sulbar untuk menjalin sinergi dengan SMI dalam mendukung pembiayaan pembangunan berkelanjutan.
“Dengan kerja sama ini, kita berharap infrastruktur Sulbar dapat berkembang lebih cepat dan berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat,” pungkasnya. adv/andibunga



