Berita

BPBD Sulbar Ikuti Seminar Umum 2025 “Gelombang Kesiapsiagaan : Memperkuat Respons Darurat Bersama”

86
×

BPBD Sulbar Ikuti Seminar Umum 2025 “Gelombang Kesiapsiagaan : Memperkuat Respons Darurat Bersama”

Sebarkan artikel ini

Mamuju , ambarnews.com— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengikuti secara daring Seminar Umum 2025, yang mengusung tema “Gelombang Kesiapsiagaan: Memperkuat Respons Darurat Bersama”, hasil kerja sama antara Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) dan Universitas Hasanuddin (Unhas), pada Sabtu, 8 November 2025.

Kegiatan ini menghadirkan para pakar kebencanaan di antaranya:

Prof. Irwan Meilano (Pakar Kebumian ITB).
Evy Aprianti (Pakar Manajemen Bencana Unhas).
Berton Suar Pelita Panjaitan, (Ahli Manajemen Krisis).
Jonatan Lassa (Akademisi dan Peneliti Kebijakan Bencana).
Daniel McAvoy (Humanitarian Specialist, Australia).

Seminar ini bertujuan untuk memperkuat jejaring dan kapasitas lembaga, akademisi, serta pemerintah daerah dalam memperkuat sistem kesiapsiagaan dan respons darurat secara kolaboratif lintas sektor.

Dalam paparannya, Prof. Irwan Meilano menekankan pentingnya sinergi antara ilmu pengetahuan dan kebijakan publik dalam penanggulangan bencana.

“Kesiapsiagaan bukan sekadar kemampuan merespons bencana, tetapi juga membangun sistem berbasis ilmu pengetahuan dan data agar masyarakat lebih tangguh menghadapi risiko,” ujar Prof. Irwan.

Sementara itu, Evy Aprianti menyampaikan pentingnya pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk aparatur dan masyarakat.

“Membangun budaya sadar bencana harus dimulai dari penguatan kapasitas manusia. Pelatihan dan simulasi menjadi kunci untuk membentuk respons cepat yang efektif,” ungkapnya.

Berton Suar Pelita Panjaitan menyoroti pentingnya manajemen krisis terpadu di antara instansi pemerintah dan lembaga kemanusiaan.

“Setiap lembaga memiliki peran krusial dalam fase tanggap darurat. Dengan sistem komando yang jelas dan koordinasi lintas sektor, penanganan bencana akan lebih terarah dan efisien,” jelasnya.

Sementara, Daniel McAvoy menambahkan pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan kapasitas daerah.

“Pendekatan kemanusiaan yang inklusif dan berbasis komunitas menjadi kunci dalam menciptakan respons yang cepat dan tepat sasaran,” tutur McAvoy.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan seminar ini.

“Kegiatan ini sangat relevan dengan upaya BPBD Sulbar dalam memperkuat kapasitas aparatur dan sistem respons darurat. Melalui forum seperti ini, kita dapat terus belajar dan beradaptasi terhadap berbagai tantangan kebencanaan,” ujar Yasir Fattah.

Yasir Fattah menegaskan, partisipasi BPBD Sulbar dalam kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari instruksi Gubernur Sulbar Suhardi Duka, agar seluruh perangkat daerah terus meningkatkan kapasitas dan jejaring kerja sama dalam upaya mitigasi serta kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Melalui kegiatan ini, BPBD Sulbar berharap dapat memperkuat sinergi dan menerapkan hasil pembelajaran dalam peningkatan sistem tanggap darurat di wilayah Sulbar. adv/andibunga