JAKARTA-AMBARNEWS.COM || Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara menerima bantuan alokasi anggaran untuk komoditas kakao seluas 2.500 hektare tahun 2026 dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Bantuan alokasi anggaran komoditas kakao ini diperuntukkan terhadap dua program komoditas kakao, yaitu program perluasan tanaman kakao, serta peremajaan kakao.
“Alhamdulillah, 2026 kita mendapat tambahan perluasan tanaman kakao seluas 500 hektare dan peremajaan kakao seluas 2.000 hektare, dengan total 2.500 hektare untuk komoditi kakao,” kata Bupati Andi Abdullah Rahim usai pertemuan bersama Dirjen Perkebunan, Dr. Abdul Roni Angkat, Senin (3/11/2025), di Kantor Kementan, Jakarta.
Pertemuan ini juga dihadiri Direktur PalmCo PT Perkebunan Nusantara (PTPN), Irwan Perangin, serta Kadiv PSR dan Plasma PTPN IV PalmCo, Abdul Muthalib.
Dengan adanya tambahan perluasan tanaman kakao dan peremajaan kakao tersebut, diharapkan terjadi peningkatan produktivitas kakao di Kabupaten Luwu Utara.
“Sementara peremajaan kakao akan memberikan dampak positif terhadap ketahanan tanaman kakao, karena tanaman kakao akan resisten terhadap hama dan penyakit,” kata Andi Rahim.
Bantuan komoditas kakao di 2026 ini sekaligus menambah daftar bantuan program pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian, kepada Pemda Kabupaten Luwu Utara.
Sebelumnya, Pemda Kabupaten Luwu Utara juga mengusulkan kepada Dirjen Perkebunan untuk penanaman dan peremajaan komoditas kakao di tahun 2025 seluas 500 haktare.
Tak hanya komoditas kakao, Bupati Andi Abdullah Rahim juga membeberkan bahwa Pemda Luwu Utara fokus terhadap perluasan tanaman kopi, baik robusta maupun arabika.
“Untuk perluasan tanaman kopi robusta, kita mendapatkan 200 hektare, sementara perluasan tanaman kopi arabika kita mendapat 500 hektare,” ungkap Bupati Andi Rahim
“Insya Allah, kita mendapatkan perluasan tanaman kopi di Kabupaten Luwu Utara, dengan total anggaran yang masuk kurang lebih Rp11 Miliar,” tandasnya.
Diketahui, Luwu Utara dikenal sebagai salah satu sentra utama produksi kakao di Provinsi Sulawesi Selatan. Bahkan salah satu yang terbesar di Indonesia Timur.
Luwu Utara menyumbang persentase yang signifikan terhadap produksi kakao di Sulsel, dengan lahan kakao yang begitu luas serta produksinya yang tinggi.
Setali tiga uang dengan kopi. Kabupaten Luwu Utara juga dikenal sebagai salah satu sentra kopi di Sulsel, terutama Kopi Arabika Seko.
Bahkan jenis kopi ini telah mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis dari Kementerian Hukum, melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, yang mengonfirmasi jaminan kualitas, jaminan keaslian, serta jaminan hukum atas produksi kopi Seko itu sendiri.



