Mamuju ambarnews.com — Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) resmi meluncurkan Aplikasi SIRINE (Sistem Informasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi) sebagai inovasi digital dalam pengelolaan data dan pelaporan kegiatan rehabilitasi serta rekonstruksi pascabencana di wilayah Sulbar.
Peluncuran Aplikasi SIRINE juga sejalan dengan instruksi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, yang mendorong seluruh perangkat daerah untuk mempercepat transformasi digital dalam pelayanan publik. Gubernur menekankan pentingnya inovasi berbasis teknologi informasi agar kinerja pemerintah semakin efisien dan transparan di mata masyarakat.
Aplikasi SIRINE digagas oleh Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sulbar, Husain Mansyur, sebagai upaya untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, serta efektivitas dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pascabencana. Melalui sistem ini, seluruh data kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dapat terintegrasi secara digital, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan.
Menurut Husain Mansyur, kehadiran SIRINE merupakan bagian dari langkah nyata BPBD Sulbar dalam mendukung proses digitalisasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan daerah.
“Dengan Aplikasi SIRINE, semua proses pendataan dan pelaporan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi bisa dilakukan secara cepat, akurat, dan transparan. Ini menjadi bentuk transformasi digital kami untuk memberikan pelayanan publik yang lebih baik,” kata Husain, Senin 6 Oktober 2025.
Sementara itu, Plt. Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan oleh Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Ia menilai bahwa Aplikasi SIRINE akan menjadi instrumen penting dalam memperkuat koordinasi lintas bidang serta mempermudah pengawasan dan evaluasi kegiatan pascabencana.
“Kami sangat mendukung inovasi ini. SIRINE akan memudahkan dalam memantau progres rehabilitasi dan rekonstruksi di seluruh kabupaten, sekaligus memperkuat akuntabilitas BPBD dalam menjalankan tugasnya,” kata Yasir Fattah.
Dengan hadirnya Aplikasi SIRINE, BPBD Sulbar berharap pengelolaan data pascabencana di Sulbar akan semakin terintegrasi, efisien, dan dapat diakses secara terbuka, sehingga mendukung upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan tata kelola penanggulangan bencana yang modern dan responsif. adv/andibunga