Berita

Hanya 7 Bulan Memimpin, Bupati Andi Rahim – Jumail Mappile Sukses Tekan Angka Kemiskinan Luwu Utara ke 10,74 Persen

55
×

Hanya 7 Bulan Memimpin, Bupati Andi Rahim – Jumail Mappile Sukses Tekan Angka Kemiskinan Luwu Utara ke 10,74 Persen

Sebarkan artikel ini

Luwu Utara–ambarnews.com — Upaya serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara dalam menekan angka kemiskinan mulai menampakkan hasil yang signifikan. Baru tujuh bulan memimpin, duet Bupati Andi Abdullah Rahim dan Wakil Bupati Jumail Mappile berhasil mencatatkan capaian penting dengan menurunkan tingkat kemiskinan daerah ini ke angka 10,74 persen pada tahun 2025.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Luwu Utara, Drs. H. Aspar , mengungkapkan kabar gembira tersebut setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data resmi terbaru.

“Alhamdulillah, BPS telah merilis tingkat kemiskinan Luwu Utara tahun 2025, dan hasilnya sangat menggembirakan. Persentasenya turun signifikan ke kisaran 10,74 persen dari tahun sebelumnya yang masih berada pada angka 11,24 persen,” tutur Aspar, Jumat (20/9/2025).

Menurutnya, capaian ini setara dengan penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 1.430 jiwa , dari 36.460 orang pada tahun 2024 menjadi 35.030 orang pada tahun 2025. “Ini pencapaian yang patut diapresiasi, karena penurunan terjadi meskipun garis kemiskinan justru mengalami kenaikan akibat inflasi,” jelas Aspar.

Ia menyebutkan, garis kemiskinan pada 2025 naik dari Rp431.980 per orang per bulan menjadi Rp441.412 per orang per bulan. Kenaikan ini dipicu oleh inflasi nasional yang memengaruhi harga kebutuhan pokok. Namun, perbaikan daya beli masyarakat yang diperkuat dengan kebijakan strategis Bupati Andi Rahim mampu menahan dampak inflasi.

“Aspek penting dari keberhasilan ini adalah kebijakan Bupati yang tepat sasaran, mulai dari intervensi sosial, bantuan langsung, hingga program pemberdayaan ekonomi. Semua melalui proses perencanaan yang sistematis dan sangat terukur,” tegas Aspar.

Aspar merinci tiga pilar utama strategi pengentasan kemiskinan yang dijalankan pemerintah kabupaten, mulai dari pengurangan beban dasar, peningkatan pendapatan, hingga perbaikan kualitas hidup masyarakat.

Pengurangan Beban Dasar.
Melalui program jaminan sosial dan bantuan sosial yang menyasar kebutuhan konsumsi masyarakat miskin. Pada triwulan I Januari 2025, Pemkab menyalurkan jaminan sosial sebesar Rp7,04 miliar untuk 167.608 jiwa. Sementara pada Februari 2025, bantuan meningkat menjadi Rp7,09 miliar bagi 168.726 jiwa.

Program Keluarga Harapan (PKH) juga digulirkan dengan total bantuan Rp12,47 miliar untuk 17.017 KK, serta program sembako senilai Rp15,23 miliar bagi 25.359 KK.

Peningkatan Pendapatan.
Pemkab fokus pada perluasan akses dan kapasitas pekerja migran, pemberdayaan angkatan kerja, serta penciptaan peluang usaha. Tahun 2025, disiapkan anggaran Rp3,43 miliar untuk bantuan modal usaha, pengadaan peralatan, serta program P2B sebagai penggerak ekonomi masyarakat.

Penurunan Kantong Kemiskinan.
Upaya ini dilakukan melalui perbaikan rumah tidak layak huni, penyediaan infrastruktur dasar, dan pemberdayaan berbasis kawasan. Hingga 2024, program BSPS telah merehabilitasi 7.492 rumah, bantuan H-ALS mencapai 1.990 unit, serta program SPAM berhasil mengaliri air bersih ke 6.225 rumah.

Capaian tingkat kemiskinan 10,74 persen ini bahkan melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021–2026. Jika target RPJMD berada di angka 11,85 persen, realisasi tahun 2025 sudah mencapai 110,65 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang hanya 108,24 persen.

Aspar menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari kepemimpinan Bupati Andi Rahim yang mengedepankan ” perencanaan terukur, kepemimpinan humanis, dan kolaborasi pentahelix” antara pemerintah, swasta, akademisi, komunitas, dan media.

“Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa penanganan kemiskinan tidak bisa instan, tetapi dengan komitmen yang kuat, program yang tepat, dan sinergi lintas sektor, Luwu Utara bisa melangkah lebih cepat menuju kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara berharap tren positif ini terus berlanjut agar angka kemiskinan semakin menurun, sejalan dengan target pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup seluruh masyarakat.
Ysf.